Kamis, Desember 27, 2007

Don't judge the book by the Cover

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka bilang sudah punya janji dengan pimpinan Harvard. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung udik, sehingg tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut. "Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat. "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut. Sang wanita berkata padanya,

"Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap. Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut.

"Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin kalian mendirikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak,

"Sebuah gedung! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan,

"Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya mengangguk.

Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.


-sandie-
source : gsn-soeki.com

Rabu, Desember 26, 2007

Tiramisu,, Humm,, Yummie,,,


Huummm,, yummieee,,,


Pernah dengar sama yang namanya Tiramisu??

Pastinya sering,,


klo makan tiramisu??

Gw Yakin jg udah pada pernah,,


Itu lowh,, kue yang di buat dari kuning telur yang di campur dengan gula dan Essens Vanilla dan di Tim dan di aduk di atas panci yang airnya sudah mendidih,,lalu di campur dengan keju Mascarpone yang telah di aduk dengan Double Cream kental dan Zabaglione, lalu di tuangkan di atas Lady Fingers yang telah di celupkan ke kopi yg di campur dengan Rum dan gula selama 2 detik dengan taburan coklat di atasnya?? (Deuhh,,jd laper,,)

Tapi pernah kepikiran ga dari mana asal Tiramisu itu sendiri? Atau karena terbuai dengan rasanya jd males mikir apa2,,(biasanya siyh,,)

Well,,

"Di perbudak" oleh salah satu sifat gw yang mengesalkan, yaitu rasa penasaran tentang bagaimana segala sesuatunya bermula, akhirnya gw pun penasaran tentang si kue yang super duper wuueenak ini,, Dan setelah beberapa jam mencari dengan beberapa botol air mineral terhabisi, akhirnya ketemu,, Asal Muasal Tiramisu,, hahahahaha,,,



Ceritanya begini,,

Bermula pada abad ke-17,

Tepatnya di Itali,,

Dulu, Awalnya siyh, Tiramisu dibuat untuk menghormati kedatangan seorang bangsawan Italia yaitu Grand Duke Cosimo de’ Medici III (1642-1723), pada sebuah pertemuan yang di adakan di Siena, provinsi Tuscany Italia bagian barat. Nah, si Duke ini niyh sebenarnya tipe seorang yang tukang makan, tapi tukang masak juga (jadi balance). Karena kesukaanya akan masak-memasak dan kue Tiramisu yang dia makan di pertemuan tersebut, akhirnya dia pun membawa resep kue tersebut pulang kerumahnya di Florence. Saking sukanya (caaaakk,,SAKING,,bahasa mana tuh!), sama makanan tersebut, dia pun menamakan makanan tersebut dengan sebutan Zuppa del Duca atau dalam bahasa Indonesianya “sup nya si Duke”.

Nah, karena si Grand Duke Cosimo de’ Medici III adalah seorang bangsawan, jadi Doi Hang Out nya barengan sama sebangsanya jg dunk. Klo lg ngumpul-ngumpul gitu (klo zaman kita-kita "dugem"), si Duke sering ngasih kue bikinannya ke temen-temenya, yang kebanyakan bangsawan dan seniman yang berasal dari Inggris. Lama kelamaan, kue yang sudah familiar ma bangsawan Inggris niyh, akhirnya kebawa ke Inggris bersamaan dengan bangsawan-bangsawan yang pulang ke tanah airnya (istilahnya pulkam gitu dhe,,).

Di inggris pun kue Tiramisu ini sangat terkenal karena banyak di gemari oleh orang-orang sana, karena sudah sangat melekat di lidah orang-orang inggris sana, sampai-sampai orang-orang inggris menamakan kue tersebut dengan sebutan Zuppa Inglese atau dalam bhs Indonesianya "sup nya orang-orang Inggris" (aneh yah,,padahal kan bentuknya kue, bukan sup,,ya sudah siyh!).

Nah, itulah awal mula di temukannya kue Tiramisu, dan terus berkembang sampai sekarang.

Tapi dulu namanya belum Tiramisu lowh,,

Dan pada akhirnya menurut Fernando e Tina Rasis dalam bukunya yang berjudul “La Marca Gastronomica”, nama Tiramisu itu sendiri pertama kali di gunakan dari sebuah restoran di Treviso, Venesia sebelah barat laut Pantai Adriatic Itali, yaitu sebuah restauran yang bernama "Le Beccherie" (dulu gw kirain tiramisu itu sejenis makanan dari jepang lowh! Sejenis Sushi gitu,,).

"Tiramisu" itu sendiri berarti “pilihlah aku” (kaya judul lagunya syapaa gitu,,). Dan konon katanya, kata Tiramisu itu berasal dari teriakan-teriakan para wanita penghibur yang sedang menjajakan dirinya di sebuah lokalisasi, yang kebetulan letaknya di lantai atas restaurant Le Becherie tersebut (apakah??).



so,, begitulah sejarah dari kue Tiramisu yang sampai sekarang masih enak rasanya,,

percaya nggak percaya, tergantung anda yang menyikapinya,,


dah ah,, ngomongin kue trus jadi laper niyh,,

makan,,makan,,,makan,,makan,,



-sandie-

Inspired by ma friend,,

"Tiramisu_Annie"

Jumat, Desember 21, 2007

When LOVE Became HATE !

Apakah yang di tawarkan Cinta,
Sehingga orang-orang rela bertukar tubuh,
Mengganti jiwa,
Menutup lajur akal sehat dan logika dalam memutar balikkan fakta,
Serta berlomba-lomba membuka hati hanya untuk di sakiti,
Dan tak jarang menjadi sesuatu yang terjadi pasti?

Apakah imbalan dari Kebencian,
Sehingga dapat memunculkan perbedaan-perbadaan di atas persamaan,
Melipat gandakan kekuatan untuk saling menghancurkan peradaban,
Merendahkan sesuatu yang tinggi pasti,
Meremehkan kecerdasan atas nama sebuah penguasaan kekuasaan?

Apakah perasaan,
Yang telah membawa kita jauh terbang  ke atas Jagad Raya,
Melintasi Matahari menuju Alpha Centauri,
Lalu keluar dari Gugusan Bimasakti,
Dan hinggap di Konstelasi Andromeda hanya untuk mengambil sebuah Cinta,
begitu saja MATI sesaat setelah di hinggapi rasa Benci?

Sedemikian hebatnya kah engkau wahai Kebencian?
Sehingga dengan mudahnya membelah dua berpropaganda,
Memperbanyak diri,
Memenuhi hati,
Sehingga tidak ada lagi ruang untuk perasaan-perasaan yang tak mungkin mati?

Sedemikian rapuhnya kah engkau wahai Cinta yang begitu suci,
Melihat semua yang telah di akibatkan oleh rasa Benci,
Dan engkau hanya sanggup berdiam diri?

Lihatlah diriku sekarang!!
Yang termakan keegoisan Emosi,
Dengan kemunafikan yang begitu angkuh membela diri di atas rasa Benci!

Dimanakah engkau sekarang wahai para pembelaku?
Untuk menunaikan janjimu dalam menjaga perasaan ku,
Dari segala sesuatu yang sudah pasti ku tak mau?

Apakah itu seruan mu?
Yang terus meredup seakan mendekati kematian?
Yang memerintahkan ku untuk memadamkan perasaan?

Dan bersekutu dengan KEBENCIAN?




-sandie-

I just wanna say, "Please forgive Me".

Rabu, Desember 19, 2007

Wanna Brownies???


BIKIN NDIRI!!!

gampang koq,,,


Brownies Coklat

Bahan

100 gr tp terigu
30 gr coklat bubuk
2 bks nutrisari (jeruk keprok)
150 gr mentega cair
100 gr coklat batang dilelehkan
200 gr gula pasir
3 butir telor

Cara Membuat

  1. kocok telor dan gula sampe mengembang
  2. campurkan tepung, coklat bubuk dan nutrisari yg sdh diayak bersamaan ke dalam adonan, aduk sampai tercampur.
  3. lalu masukkan coklat yg sdh dilelehkan.
  4. masukkan mentega yg sdh dicairkan, aduk semua hingga tercampur rata.
  5. bakar sampe matang dan wangi.
  6. potong kotak2 atau sesuai selera.

Hiasan
oleskan whiped cream dan beri buah ceri diatasnya.


selamat mencoba,,
klo dah jadi bagi2 yah,,,

-sandie-

Senin, Desember 17, 2007

love is not always,,,

I still watch you,
as you talk to somebody across the room
I still look at you,
when you can't see me

I never stop liking you
I swore to my self I would
but look at me now

I still look into your eyes,
with a look of anticipation
that maybe one day you'll like me,
just a little more than my ally

when I am around you,
I act like were just friends
but later,
you'll see me talking like you're mine forever

you are my little secret,
nobody really knows about
you are my love forever
even though I love you in guilt and remorse

I tried once,
I tried twice,
I tried to stop liking you so many times,
that I stopped being pricise

I know if you figure it out,
you'll hate me though

can you hate me today?
can you hate me please?
just make me stop liking you,
when I should like somebody else

I always may love you,
but I hope I do not

I need to move on someday,
because I know you won't ever be mine

but,
it is so hard just to move on

because I can let go of you



-sandie-

ku persembahkan buat seseorang yg dah "mencuri" akal sehat gw,,

Senin, Desember 10, 2007

When An Apologize Explained Everything,,,

One Piece on Kuta Beach Bali, I think,,,


Hari itu, kamis siang 6 Dec '06, untuk kesekian kalinya gw harus kembali mengalami kesedihan,,,

setelah di siang hari yang super duper menyengat panas, seperti semua murka dan amarah tumpah ruah dari langit yang gerah karena polusi dan efek pemanasan global yang tak dapat terhenti,,,
setelah semua tenaga dan emosi yang terbakar semangat tidak bisa menjungkir balikkan semua realita yang benar-benar terjadi,,,
setelah semua harapan terhenti!!
setelah semua impian hilang!!

ONEPIECE ku akhirnya tersingkir di putaran pertama kejuaraan Futssal antar mahasiswa,,,

seperti melengkapi kesedihan yang tak tahu kapan harus datang,,
di saat kesedihan yang lain belum juga hilang,,,




Kamis, November 29, 2007

Tips Bulan Ini !!!

15 tips agar tidak bete saat di dalam lift:

1. Ketika anda hanya berdua dengan orang tak dikenal, colek bahunya! Kemudian anda pura-pura melihat ke tempat lain..
2. Tekan tombol lift kemudian anda pura-pura kesetrum. Tersenyumlah, lalu….. ulangi lagi.
3. Pasanglah muka menyeringai kesakitan sambil memegangi kepala anda dan berteriak: Diam, semuanya diam!.
4. Gunakan HP anda untuk telpon ke Psikolog sambil bertanya apakah dia tahu di lantai berapa anda sekarang ?
5. Bawalah kamera dan ambillah gambar semua orang yang ada di dalam lift.
6. Pindahkan meja kerja anda ke dalam lift. Jika ada yang masuk, tanyakan apakah mereka sudah membuat janji?
7. Bentangkan papan catur di lantai lift dan ajaklah orang-orang, barangkali ada yang mau main.
8. Letakkan sebuah bungkusan di pojok, jika ada yang masuk, tanyakan apakah mereka mendengar suara tik…tik…tik…
9. Anda pura-pura jadi pramugari! Tunjukkan prosedur keselamatan penerbangan seperti di dalam pesawat terbang.
10. Ketika pintu menutup, beri pengumuman kepada orang-orang. Tenang, jangan panik, nanti pasti terbuka lagi koq!.
11. Bukalah tas anda, sambil melihat ke dalam tas, tanyalah: Udaranya cukup nggak disitu?
12. Diam dan jangan bergerak sama sekali di pojok lift, menghadap dinding, jangan pernah keluar.
13. Bawalah wayang golek atau wayang kulit, gunakan wayang itu untuk ngobrol dengan orang di dekat anda.
14. Dengarkan suara di dinding lift dengan stetoskop.
15. Buatlah garis di lantai sekeliling anda menggunakan kapur, lalu bilang: Ini adalah wilayah SAYA

Selamat Mencoba!

-sandie-

Teka Teki dari Albert Einstein

Please read carrefully!!

Ada 5 buah rumah yang masing2 memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dgn kebangsaan yang berbeda2. Setiap penghuni menyukai satu jenis minuman tertentu, merokok satu merek tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu. Tidak ada satupun dari kelima orang tersebut yang minum minuman yang sama, merokok merek rokok yang sama dan memelihara hewan yang sama seperti penghuni yang lain.

PERTANYAANNYA : SIAPAKAH YANG MEMELIHARA IKAN ?

Petunjuk :
- Orang Inggris tinggal dirumah yang berwarna merah.
- Orang Swedia memelihara Anjing.
- Orang Denmark senang minum teh.
- Rumah berwarna hijau terletak tepat disebelah kiri rumah berwarna putih.
- Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
- Orang yang merokok Pall Mall memelihara burung.
- Penghuni rumah yang ditengah2 senag minum susu.
- Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
- Orang Norwegia tinggal dirumah paling pertama.
- Orang yg merokok Marlboro tinggal disebelah orang yg memelihara kucing.
- Orang yang memelihara kuda tinggal disebelah orang yang merokok Dunhill.
- Orang yang merokok Winfield senang minum bir.
- Disebelah rumah berwarna bi! ru tinggal orang norwegia.
- Orang Jerman merokok Rothmans.
- Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.

Albert Einstein menyusun teka-teki ini pada abad yang lalu. Dia menyatakan 98 % penduduk didunia tidak mampu memecahkan teka-teki ini. Apakah anda termasuk yang 2% ?
Selamat mencoba !!!

hehehe kalo gak jadi yg 2 % jangan kecewa yah hehehe

kirim jawaban anda secepatnya!

jawaban di ketik pada lembar jawaban yang telah di sediakan.
di larang mencontek dan di larang keluar ruangan sebelum 40 menit.
halah,,,

-sandie-

Jika Cinta

Jika cinta mampu dibeli

Berapakah tawaran mu?

100 juta bagi cinta sejati?

100 ribu bagi cinta, kasih dan sayang?

ataukah 100 Rupiah bagi dicintai kembali?


Jika cinta mampu diburu

Ke mana akan kau pergi?

Ke utara di mana tidak ada cinta, hanya hati yang membeku?

Ke khatulistiwa di mana cinta sentiasa panas membara?

Atau ke timur, memburu cinta di gurun pasir yang sentiasa kering?


Jika cinta mampu dihadiahkan

Inginkah engkau memberi?

Dengan tulus ikhlas

Atau mengharap sesuatu kembali?


Jika cinta mampu dimusnahkan

Inginkah engkau memadam

menghilang

menghapuskan ia dari hati mu

Menjadikan engkau berkelakuan seperti robot??



-sandie-

Kamis, November 22, 2007

DEPRESI niy !!!!!

AAaarrrRrrrrGgghhh,,,,!!!
kesel !!
BT !!
Maleuzz !!
Caaakkkk,,,, Menyeramkan!!


Tolongin Gw dunkz,,,,!!

Bwt,,
Menyelesaikan,,,

hhmm,,,

hhmm,,,

hhmm,,




Origami Babi Ini,,,,

ada yg bisa ga yah??
dah d coba ber jam-jam tapi ga berhasil niy,,,

sebel!!





Selamat Mencoba !!!

Biar Pada Strezzz Smua,,,
hahahhahahaha,,,,
haaaaaaaaaaaaaaa,,,,
aaaaaaaaaaaaaa,,,,

Damn!!!

-sandie-

Rabu, November 21, 2007

The Winner And The Loser

The Winner is always part of the answer;
The Loser is always part of the problem.

The Winner always has a program;
The Loser always has an excuse.

The Winner says, “Let me do it for you”;
The Loser says, “That is not my job.”

The Winner sees an answer for every problem;
The Loser sees a problem for every answer.

The Winner says, “It may be difficult but it is possible”;
The Loser says, “It may be possible but it is too difficult.”

When a Winner makes a mistake, he says, “I was wrong”;
When a Loser makes a mistake, he says, ” It wasn’t my fault .”

A Winner makes commitments;
A Loser makes promises.

Winners have dreams;
Losers have schemes.

Winners say, ” I must do something “;
Losers say, “Something must be done.”

Winners are a part of the team;
Losers are apart from the team.

Winners see the gain;
Losers see the pain.

Winners see possibilities;
Losers see problems.

Winners believe in win-win;
Losers believe for them to win someone has to lose.

Winners see the potential;
Losers see the past.

Winners are like a thermostat;
Losers are like thermometers.

Winners choose what they say;
Losers say what they choose.

Winners use hard arguments but soft words;
Losers use soft arguments but hard words.

Winners stand firm on values but compromise on petty things;
Losers stand firm on petty things but compromise on values.

Winners follow the philosophy of empathy: “Don’t do to others what you
would not want them to do to you”;
Losers follow the philosophy, ” Do it to others before they do it to you
.”

Winners make it happen;
Losers let it happen.

Winners plan and prepare to win.
The key word is preparation .


source :
papilon sur la fleur du lys

Selasa, November 20, 2007

Ooohhh,,,, Sepak Bola Indonesia,,,

Belakangan ini sakit kepala gw slalu kambuh stiap kali nonton bola di TV. emang selalu kambuh siy stiap kali nonton bola karena terlalu terbawa emosi pertandingannya. apalagi kalo tim kesayangan yang lagi tanding di liga eropa ato ga di liga champions. tapi sakit kepala yang satu ini lain dari yang lain. bukan karena atmosfer pertandingannya, tapi karena emosi sama pertandingannya. ya, hal yang wajar siy kalo penonton sering terbawa emosi di kala suatu pertandingan sepakbola sedang berlangsung, tapi kalo emosi bukan karena aura pertandingannya, tapi emosi gara-gara pertandingannya itu sendiri yang ga sesuai dengan citra profesionalisme para pesepakbola yang udah terstandarisasi oleh persatuan sepakbola sejagad (FIFA), itu lain ceritanya.

hal itu terjadi saat gw nonton LIGA INDONESIA, pertandingan antara PSIM Jogjakarta melawan PERSITER Ternate belum lama ini. pada awalnya siy pertandingannya seru abiez. kedua tim saling adu strategi (ga tau dhe pada punya strategi ato gak!). yang pasti siy sampe-sampe kue brownies yang gw makan ga terasa dah abis aja (emang laper jg siy gw). tapi lama kelamaan, karakteristik "asli" para pemainnya mulai keluar pas memasuki babak kedua. kaya'nya, instruksi pelatih dah di anggep anjing menggonggong aja gitu, mereka pada maen pake emosi, bukan pake skill yang selama ini mereka banggain sebagai "pemain profesional".

akhirnya, insiden yang di tunggu-tunggu pun terjadi juga. setelah para pemain ini beradu OTOT tanpa kendali OTAK, salah seorang penyerang PERSITER Ternate di langgar oleh pemain belakang PSIM di dalam kotak pinalti (mungkin pemain belakangnya bosen kali ngelanggar dia di luar kotak pinalti, ato gak dia pengen ngetest wasitnya bisa ato gak). ga tau wasitnya sadar ato gak (ato mungkin refleks kakinya kesandung trus peliutnya ketiup), akhirnya sang pengadil tersebut menunjuk titik putih yang berada di dalam kotak pinalti dan menyatakan pinalti untuk kesebelasan PERSITER Ternate.

ceritanya gak sampe di situ.
kontan aja para pemain PSIM Jogjakarta langsung sewot. soalnya (menurut gw siy), pelanggarannya 50-50, soalnya si penyerang PERSITER keliatan ngakuin pelanggaran duluan tapi wasitnya gak ngeliat. tapi salah si pemain belakang yang ngelanggar juga siy (abisnya nyari gara-gara di dalem kotak pinalti). dan yang paling di sayangkan sekali dan sekaligus mencoreng dunia pesepakbolaan indonesia yang sudah tercoreng, para pemain PSIM akhirnya megikuti tingkah laku para punggawa MPR/DPR, langsung Walkout dari lapangan pertandingan.

GILA!!!
gimana gak gila. wasit, yang di tunjuk sebagai pengadil di lapangan pertandingan, sekaligus salah seorang yang memegang kekuasaan tertinggi dalam pertandingan, gak berani melakukan tindakan apa-apa (kecuali CENGO' dengan tampang blo'onnya!). di saaat para pemain PSIM "cengar-cengir" di pinggir lapangan, mogok gak mau ngelanjutin pertandingan.

apakah itu yang di namakan PROFESIONALISME???


ga ada bedanya sama ANAK KECIL yang ngambek gara-gara permennya di ambil sama anak tetangga!!

dimana upaya penegakan peraturan pertandingan??
dimana sportivitas para pemain yang yang "berbandrol" profesional??

NOTHING!!!

tapi akhirnya, setelah puas mempermalukan sang wasit yang gak bisa berbuat apa-apa dalam mengendalikan pertandingan, para pemain PSIM pun sepakat untuk ngelanjutin pertandingan. dan pinalti pun tak terelakkan bagi tim tuan rumah, yang akhirnya mesti ketinggalan 1 gol lewat tendangan pinalti.
aksi "lelucon" mereka belum selesai sampai di situ. para pemain PSIM berniat untuk "balas dendam" kepada para pemain PERSITER. bertubi-tubi sabetan kaki pun di layangkan para pemain PSIM kepada para pemain PERSITER. anehnya lagi, wasit tuh seakan ga ngegubris sama sekali perbuatan para pemain PSIM tersebut!
mungkin dia masih ngerasa "ga enak" kali ma para pemain PSIM, gara-gara pinalti kontroversial tadi dan akhirnya "menghalalkan" segala bentuk perbuatan Mungkar para pemain PSIM terhadap para pemain PERSITER.

trus para pemain PERSITER ngrasa "gerah" juga dunk. ya di balaslah aksi para pemain PSIM oleh para pemain PERSITER. ga "seheboh" sama apa yang di lakuin para pemain PSIM siy, tapi dampaknya, wasit langsung ngeluarin kartu kuning buat pemain PSIM yang ngelanggar. lagi-lagi, wasit ngulangin kesalahan dia (kayanya nih wasit ga da kapoknya bikin kesalahan. bukannya introspeksi sehabis ngelakuin kesalahan, eh malah doyan bikin kesalahan trus).
jelas banget terlihat di sini bahwa ada unsur paksaan dari pihak PSIM yang ga mau menelan kekalahan di laga kandang mereka. akhirnya, wasit pun secara jelas ngebelain para pemain PSIM, ga mau tau apakah yang dia belain itu bener ato salah.

yang gak kalah bodoh lagi para pemain PSIM itu sendiri. bukannya mikirin bagaimana cara ngebales kebobolan mereka yang sudah ketinggalan 1-0, eh malah mikirin emosi mereka masing-masing. alhasil, banyak peluang yang mereka buang secara sia- sia.
dan kejadian aneh pun terulang!
baru kali ini gw liat pertandingan sepakbola selama ini. saking ngebelainnya, tuh wasit sampe ngasih waktu tambahan selama lebih dari 20 menit!!
tampilan waktu di layar dah nunjukkin menit yang ke 110, padahal waktu normalnya cuma 90 menit, dan wasit pun belum nunjukkin tanda-tanda bakalan mengakhiri pertandingan hari itu.

para suporter pun dah keliatan gerah, sambil memaki-maki wasit, bukannya ngasih semangat buat timnya yang sedang di landa kekalahan juga kelelahan.
betul-betul ga menunjukkan sikap kedewasaan!!

akhirnya, setelah waktu sampai di menit ke 115, wasitpun meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, sesaat setelah penyerang PSIM melesakkan gol yang membuat keadaan menjadi imbang 1-1.

jelas terlihat di sini bahwa para pemain sepakbola di indonesia, belum menunjukkan sikap sportivitas dan profesional mereka. dan para pengadil lapangan hijau pun belum menampakkan ketegasan sedikitpun dari kewajiban mereka yang seharusnya.
apakah ini merupakan pertanda bahwa persepakbolaan indonesia sudah lama kehilangan "jiwa" dari serunya permainan sepakbola itu sendiri??
PSSI pun belum melakukan langkah-langkah yang nyata terhadap kasus yang serupa yang sering melanda persepakbolaan kita.

sadarlah wahai para punggawa sepak bola indonesia!!
sadarlah wahai para supporter pembela kehormatan tim kesayangan kita!!
sadarlah wahai para penegak peraturan yang menjaga nama baik sepak bola!!

sadarlah wahai kita semua yang mengaku para penggila bola!!

majulah,,,
Ooohhh,,,, Sepak Bola Indonesia,,,

-sandie-

Rabu, November 07, 2007

Males Beud,,,

iyah,, males bgt dhe ma kuliah,, soalnya, kuliah bukan jadi kebutuhan untuk memperdalam ilmu lagi, tapi dah seperi rutinitas yg monoton! itu yg sedang terjadi di dlm diri gw sekarang.. makanya jadi males!

sebenernya siy pengen bgt ngilangin sifat males niy, soalnya sama sekali ga ngebantu banget! tapi setiap kali mo berubah, ada aja cobaan yg ngalihin perhatian ke hal lain. trus jadi lupa ma tujuan dhe,,

kaya sekarang ja,, bolos kuliah lagi,, gara-gara telat masuk 3 menit! kuliah Manajemen Pemasarannya pa' Bobby.. bisnya males bgt siy (tuh kan males lg alesannya!).. ga, males aja,, coz klo masuk kelas setelah ntu dosen masuk, pasti bakalan di ceng'in abis!! no mather what da reason.. dah gitu, kuliahnya jg cm dengerin dy ngemeng ja (lebih tepatnya nglucu siy,, bis emang lucu siy, meski kadang garing gitu). trus klo dah males gini, ujung-ujungnya browsing d lab dhe,,

duh God!! sadarkanlah aku dari perbuatan jahat ini!!

Senin, Oktober 08, 2007

Today is Oct 8th !

happy birthday to ME
happy birthday to ME
happy birthday dear SANDIE
happy birthday to ME..

hhehehe,, narziz jg yah gw,,,

Selasa, September 25, 2007

oohh God...

Duuuuuuhhh.... bingung... mo nulis apa yah???
lg ga mood bgt niyh... pusing bgt dr td. bawaannya males bgt!
dah gt lg bnyak masalah lg...

Ya Allah,,,

Semoga Engkau memudahkan semua kesukaranku.
Semoga Engkau tidak menjauhiku dan semoga Engkau tidak membuatku jauh dari Mu.
Semoga Engkau senantiasa memberi petunjuk kepadaku dan semoga Engkau senantiasa selalu membimbingku dalam menjalankan setiap petunjuk Mu..

Amien.

Senin, September 24, 2007

From me, For u all...


" Life is like a box of chocolate,
u'll never know what ur gonna get"


Tom Hanks
taken from
Forrest Gump



kita tentu pernah mampir ke toko kue untuk membeli sekotak cokelat untuk di beri ke sanak family atau mungkin untuk kita nikmati sendiri. Kita lihat bungkus luarnya untuk dapat mengetahui jenis atau bentuk apa yang akan kita beli. Setelah selesai memilih, kita menghampiri kasir dan selanjutnya melangkah pulang untuk menikmati semua yang telah kita tukar dengan uang. Kita tidak akan pernah tahu apakah yang kita beli tadi sesuai dengan pilihan dan harapan kita. Mungkin kita akan merasa senang setelah membuka sekotak cokelat yang kita beli tadi karena ternyata sekotak cokelat tersebut berisi butiran-butiran cokelat yang lebih besar dari pada yang tertera pada gambar. Atau mungkin justru sebaliknya. Kita akan merasa kecewa karena ternyata sekotak cokelat tersebut berisi butiran-butiran cokelat yang lebih kecil.
Kita tidak akan pernah tahu akan hal itu !

Begitu juga dengan hidup kita.
Kita tidak akan pernah tahu dan tidak akan pernah ada seorangpun yang tahu apa yang akan kita dapatkan di masa depan. Kita boleh mengharapkan kehidupan kita, layaknya mengharapkan sekotak cokelat yang kita beli, berisi penuh dengan butiran-butiran cokelat yang lebih besar dari pada yang tertera pada gambar.
Tapi terkadang kenyataan tidak berbanding lurus dengan apa yang kita harapkan.

Bisa jadi kita malah mendapatkan kehidupan, layaknya kita mendapatkan sekotak cokelat yang berisi butiran-butiran yang jauh lebih kecil. atau mungkin tidak ada cokelatnya sama sekali. Dan kita tidak akan pernah tahu akan hal itu !
Maka jadilah seorang manusia yang berpikir optimis dan selalu berusaha untuk mendapatkan sekotak penuh cokelat besar. Dan jadilah juga seorang manusia yang selalu mempunyai persiapan, apabila ia mendapatkan sekotak yang berisi butiran-butiran cokelat kecil.

Tapi apa yang sering kita lakukan??
Di saat kita sedang dalam perjalana pulang dari toko kue tersebut, kita sering terhenti, setelah mendapat kabar bahwa sekotak cokelat yang kita bawa pulang ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Lalu kita pun membuang sekotak cokelat tersebut ke tempat sampah, tanpa pernah berusaha untuk mencari tahu terlebih dahulu apa yang sebenarnya terdapat di dalam kotak tersebut. Atau pun sebaliknya, setelah mendapat kabar bahwa sekotak cokelat yang kita bawa pulang ternyata berisi jauh melebihi dari apa yang kita harapkan sebelumnya. Sekejap kita menjadi lupa karena senangnya, dan langsung berlari tanpa pernah menyadari kemana arah kita, dan akhirnya kita pun tersesat, tanpa pernah bisa sampai pada tujuan awal kita, yaitu untuk sampai ke rumah dan menikmati sekotak cokelat yang telah kita beli tadi.

so,,, ingatlah:
Jangan terlalu cepat merayakan apa yang belum tentu kita dapatkan di masa depan.
Dan jangan pula terlalu menyesali apa yang belum tentu kita alami di kemudian hari.


Sejenak saya jadi teringat, akan sebuah kalimat keren yang terlontar dari mulut Bapak Hestya Patrie. Beliau adalah Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan di kampus saya. Beliau sering menyampaikan kepada saya:

"Minta itu hak, dapet enggaknya itu rejeki"

Dan saya pikir memang benar. Di sisi lain, kita sebagai manusia mempunyai hak untuk meminta serta berencana dan berusaha untuk mewujudkan apa yang kita harapkan. Tetapi di sisi yang lain, ada yang berhak untuk memutuskan terwujud atau tidaknya semua yang kita harapkan. yaitu Dia yang berada di atas sana, dan berkuasa di atas segalanya.

seperti halnya yang pernah di katakan oleh Tom Hanks dalam film Forrest Gump:

"Hidup itu ibarat sekotak cokelat, kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan kamu dapatkan di dalam kotak tersebut"

so,,, janganlah pernah lelah untuk terus berusaha mewujudkan apa yang telah kita cita-citakan. Dan selalu bersiaplah untuk segala sesuatu yang tidak seperti kita harapkan.

KEEP FIGHTIN!!




- Dedicated to all my friends yg sedang menyusun skripsi tahun ini.
jangan pernah nyerah bro! n' terus berusaha untuk menaklukan pa' Appollo Daito,,hehehe...

-sandie-

Rabu, September 19, 2007

The Most Scariest Things By Me!!

well,, di dlm setiap kehidupan, ntah itu kehidupan apalah,, sudah pasti ada hal2 yg sering qt takutin. sebenernya ga bgitu penting jg siy, but sometimes rasa takut itu kadang b'guna jg lowh bwt menyadarkan qt bahwa pa dan syapa sbenernya qt di dunia ini,,cie,,,
nah, inilah beberapa hal yg smpe skrg masih gw anggap hal2 yg menakutkan bagi gw. dari yg "agak" menakutkan, smpe yg "paling" menakutkan...
here's the chart:

GHOST/HANTU/SETAN/DEDEMIT/MAKHLUK HALUS/APALAH NAMANYA...

hmm,, sbenernya niy siy phobia gw smasa kecil dulu (Tp skrg klo ktemu ma yg namanya bginian bakalan kabur jg gw!). but, skrg siy dah rada2 brani, coz seenggaknya gw taulah ttg alasan keberadaan mereka di dunia niy. dulu siy takutnya 1/2 mati (ato maybe lebih dr 1/2 lah..). pokoknya keberanian gw cm t'batas sm tmpt2 yg terang ja dhe. makanya dulu di setiap sudut rumah harus terang! klo lampunya mati, harus di idupin. klo ga bisa di idupin, ganti lampu baru. klo blum di pasang, harus di pasang. pokoknya takut abiez dhe ma daerah gelap. sampe2 mo ke kamar bwt nyalain lampu ja mesti di temenin ma nyokap. klo mo pipis waktu malem mesti di temenin ma nyokap jg. waktu mandi jg geto, tp nyokap nganterinnya smpe depan pintu ja.. pokoke dah kaya body guard pribadi ja dhe..(maav ya mah..). tp anehnya, meskipun dulu gw penakut, tp gw hoby bgt nonton film horor or hal2 yg b'bau horor.. meskipun bwt nontonnya ja perlu usaha yg 1/2 mati (ato maybe lebih dr 1/2 lah..). msh inget gw waktu SMP dulu, gw tuh seneng bgt ma acara reality "THE MOST SCARIEST GHOST CHAUGHT ON TAPE". ntu acara ttg penampakan2 hantu yg terekam di kamera gt yg di tayangin setiap hari kamis jam 10 mlm di ANTV. bwt bela2in nonton acara ntu, gw mesti nglobi abiez kaka' gw bwt nemenin gw nonton ntu acara. masa bodo biarpun dy besoknya mesti kuliah pagi. pokoknya harus! tp akhirnya di temenin jg siy.. tp, ga smpe situ ja.. akhirnya stiap kali abis nonton acara itu gw sering bgt mimpi2 yg aneh2 smpe akhirnya ga bisa tidur.. halah.. sperti itulah rasa takut gw ma hal yg bginian (tp itu dulu lowh.. skrg..hmm..)


KECOAK

ga tau yah smenjak kapan gw phobia ma binatang yg satu niy.. sebenernya siy ga takut, cuma geli ja. smpe skrg siy masih. ga tau dhe knp gw bisa "menghindari" binatang niy. skali lg gw bukannya takut ma binatang niy (tp klo di isenginsiy kabur jg gw..). gak, gw cuma geli ja.. buktinya, stiap kali ada kecoak yg lg kesusahan gara2 terbalik or lg di kejar2 ma kucing gw, gw slalu b'usaha bwt nolongin dy. meskipun perlu tekad yg SUPER DUPER BULAT N' HARD!

Kamis, September 06, 2007

STOP GLOBAL WARMING!!!


Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi.

Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 - 5,8 derajat Celsius (2,5 - 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100. Kenaikan temperatur ini akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 - 100 cm (4 - 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah. Potensi kerusakan yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini sangat besar sehingga ilmuan-ilmuan ternama dunia menyerukan perlunya kerjasama internasional serta reaksi yang cepat untuk mengatasi masalah ini.



Efek rumah kaca

Energi yang menerangi Bumi datang dari Matahari. Sebagian besar energi yang membanjiri planet kita ini adalah radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas dan menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan memantulkan kembali sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar; walaupun sebagian tetap terperangkap di atmosfer Bumi. Gas-gas tertentu di atmosfer termasuk uap air, karbondioksida, dan metana, menjadi perangkap radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Semua kehidupan di Bumi tergantung pada efek rumah kaca ini, karena tanpanya, planet ini akan sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, bila gas-gas ini semakin berlebih di atmosfer, akibatnya adalah pemanasan Bumi yang terus berlanjut.


Mengukur pemanasan global

Hasil pengukuran konsentrasi CO2 di Mauna Loa
Hasil pengukuran konsentrasi CO2 di Mauna Loa

Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosil akan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rata global. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja pada program penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampel atmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkan terjadi peningkatan konsentrasi karbondioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dari atmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.

Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat, tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terus bervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlu bertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkan suatu kecenderungan (trend) yang jelas. Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehingga pengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunan dan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak 1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dari perkotaan), serta dari satelit. Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jika dilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.

Dalam laporan yang dikeluarkannya tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit) sejak 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1,4 - 5,8 derajat Celsius (2,5 - 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100.

IPCC panel juga memperingatkan, bahwa meskipun konsentrasi gas di atmosfer tidak bertambah lagi sejak tahun 2100, iklim tetap terus menghangat selama periode tertentu akibat emisi yang telah dilepaskan sebelumnya. Karbondioksida akan tetap berada di atmosfer selama seratus tahun atau lebih sebelum alam mampu menyerapnya kembali. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, para ahli memprediksi, konsentrasi karbondioksioda di atmosfer dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum era industri. Akibatnya, akan terjadi perubahan iklim secara dramatis. Walaupun sebenarnya peristiwa perubahan iklim ini telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi, manusia akan menghadapi masalah ini dengan resiko populasi yang sangat besar.


Dampak pemanasan global

Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Cuaca

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Tinggi muka laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.

Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

Pertanian

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

Kesehatan manusia

Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.


Perdebatan tentang pemanasan global

Tidak semua ilmuan setuju tentang keadaan dan akibat dari pemanasan global. Beberapa pengamat masih mempertanyakan apakah temperatur benar-benar meningkat. Yang lainnya mengakui perubahan yang telah terjadi tetapi tetap membantah bahwa masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang keadaan di masa depan. Kritikan seperti ini juga dapat membantah bukti-bukti yang menunjukkan kontribusi manusia terhadap pemanasan global dengan berargumen bahwa siklus alami dapat juga meningkatkan temperatur. Mereka juga menunjukkan fakta-fakta bahwa pemanasan berkelanjutan dapat menguntungkan di beberapa daerah.

Para ilmuan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan tiga perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim. Pertama, pemanasan cenderung berhenti selama tiga dekade pada pertengahan abad ke-20; bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970-an. Kedua, jumlah total pemanasan selama abad ke-20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposphere, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab dua dari tiga pertanyaan tersebut.

Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat-partikulat, terutama sulfat, ke atmosfer. Partikulat ini, juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar Matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya kontrol terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.

Keadaan pemanasan global sejak 1900 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperatur air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan: temperatur laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat Celsius (0,3 derajat Fahrenheit) daripada temperatur rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.

Pertanyaan ketiga masih membingungkan. Satelit mendeteksi lebih sedikit pemanasan di troposphere dibandingkan prediksi model. Menurut beberapa kritikus, pembacaan atmosfer tersebut benar, sedangkan pengukuran atmosfer dari permukaan Bumi tidak dapat dipercaya. Pada bulan Januari 2000, sebuah panel yang ditunjuk oleh National Academy of Sciences untuk membahas masalah ini mengakui bahwa pemanasan permukaan Bumi tidak dapat diragukan lagi. Akan tetapi, pengukuran troposphere yang lebih rendah dari prediksi model tidak dapat dijelaskan secara jelas.


Pengendalian pemanasan global

Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.

Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Menghilangkan karbon

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbondioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbondioksida sama sekali.


Persetujuan internasional

Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.

Akan tetapi, pada tahun 2001, Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih, George W. Bush mengumumkan bahwa perjanjian untuk pengurangan karbondioksida tersebut menelan biaya yang sangat besar. Ia juga menyangkal dengan menyatakan bahwa negara-negara berkembang tidak dibebani dengan persyaratan pengurangan karbondioksida ini. Kyoto Protokol tidak berpengaruh apa-apa bila negara-negara industri yang bertanggung jawab menyumbang 55 persen dari emisi gas rumah kaca pada tahun 1990 tidak meratifikasinya. Persyaratan itu berhasil dipenuhi ketika tahun 2004, Presiden Rusia Vladimir Putin meratifikasi perjanjian ini, memberikan jalan untuk berlakunya perjanjian ini mulai 16 Februari 2005.

Banyak orang mengkritik Protokol Kyoto terlalu lemah. Bahkan jika perjanjian ini dilaksanakan segera, ia hanya akan sedikit mengurangi bertambahnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Suatu tindakan yang keras akan diperlukan nanti, terutama karena negara-negara berkembang yang dikecualikan dari perjanjian ini akan menghasilkan separuh dari emisi gas rumah kaca pada 2035. Penentang protokol ini memiliki posisi yang sangat kuat. Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat menjapai 300 milyar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi. Sebaliknya pendukung Protokol Kyoto percaya bahwa biaya yang diperlukan hanya sebesar 88 milyar dollar AS dan dapat lebih kurang lagi serta dikembalikan dalam bentuk penghematan uang setelah mengubah ke peralatan, kendaraan, dan proses industri yang lebih effisien.

Pada suatu negara dengan kebijakan lingkungan yang ketat, ekonominya dapat terus tumbuh walaupun berbagai macam polusi telah dikurangi. Akan tetapi membatasi emisi karbondioksida terbukti sulit dilakukan. Sebagai contoh, Belanda, negara industrialis besar yang juga pelopor lingkungan, telah berhasil mengatasi berbagai macam polusi tetapi gagal untuk memenuhi targetnya dalam mengurangi produksi karbondioksida.

Setelah tahun 1997, para perwakilan dari penandatangan Protokol Kyoto bertemu secara reguler untuk menegoisasikan isu-isu yang belum terselesaikan seperti peraturan, metode dan pinalti yang wajib diterapkan pada setiap negara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca. Para negoisator merancang sistem di mana suatu negara yang memiliki program pembersihan yang sukses dapat mengambil keuntungan dengan menjual hak polusi yang tidak digunakan ke negara lain. Sebagai contoh, negara yang sulit meningkatkan lagi hasilnya, seperti Belanda, dapat membeli kredit polusi di pasar, yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih rendah. Rusia, merupakan negara yang memperoleh keuntungan bila sistem ini diterapkan. Pada tahun 1990, ekonomi Rusia sangat payah dan emisi gas rumah kacanya sangat tinggi. Karena kemudian Rusia berhasil memotong emisinya lebih dari 5 persen di bawah tingkat 1990, ia berada dalam posisi untuk menjual kredit emisi ke negara-negara industri lainnya, terutama mereka yang ada di Uni Eropa.



Selasa, September 04, 2007

Berapa Siy Harga Satu Menit?


Belanda barangkali satu-satunya negara yang menghalalkan pelacuran; sampai-sampai penyandang cacat berhak mendapat tunjangan dari negara untuk memanggil atau pergi ke pelacuran. Pekerja seks komersial (PSK) dianggap sebagai “pengusaha” yang harus mengikuti pendidikan resmi untuk menjadi pelacur. Mereka juga wajib memiliki nomor wajib pajak. Santo Agustinus menilai bahwa pelacuran adalah kebutuhan umum kaum pria dan ditaksir 16% pria pernah menggunakan jasa PSK.

Tarif PSK di Belanda sekitar €50 per 30 menit. Tarif mereka bisa berlipat tiga bila pelanggan tidak ingin menggunakan kondom. Angka pengali tersebut dianggap mewakili persentase kemungkinan terjangkit HIV. Pendek kata, harga satu menit versi PSK adalah Rp 15 ribu, atau Rp 45 ribu bila memasukkan unsur risiko terkena AIDS.

Mari kita bandingkan dengan profesi lain.

Gaji Tukul Arwana per episode (60 menit) sebesar Rp 3 juta atau setara Rp 50 ribu per menit. Seorang lawyer di Washington rata-rata memasang tarif $590 per jam atau sekitar Rp 89 ribu per menit. Konsultan McKinsey biasanya dibayar di atas $10,000 per hari (5 jam) per tim (3 orang). Jumlah ini setara dengan Rp 100 ribu per menit per orang — bisa lebih bila memasukkan bonus, benefit, dan lainnya.

Gaji David Beckham di LA Galaxy sekitar Rp 9 milyar per minggu atau Rp 880 ribu per menit. Gaji tersebut di luar endorsement dan merchandise fees yang jumlahnya berlipat gaji pokoknya. Sedangkan Paris Hilton memasang tarif $200 ribu untuk tampil di sebuah party selama 20 menit; atau setara dengan Rp 90 juta per menit.

Sementara Bill Gates, manusia terkaya di dunia, konon menghasilkan $250 tiap detiknya; atau setara Rp 135 juta per menit. Konon, kekayaannya belum akan habis kendati ia membelanjakan kurang dari $6,78 juta saban harinya.

Tapi, tetap saja tak ada yang mampu mengalahkan orang Jepang dalam hal efisiensi waktu.

Shinkansen N700 baru saja diperkenalkan di Jepang. Kereta mulut bebek ini bisa menembus 300 km/jam pada trek lurus dan 270 km/jam pada rel menikung radius 2500 meter. Kereta baru ini lebih cepat 20 km/jam dari generasi pendahulunya.

Dengan kereta ini, waktu tempuh dari Tokyo ke Osaka hanya memakan waktu 2 jam lebih 25 menit; atau 5 menit lebih cepat dari kereta terdahulu. Orang Jepang rela mengorbankan $2,1 milyar “hanya” untuk menghemat waktu 5 menit. Itu artinya, harga satu menit menurut orang Jepang setara dengan Rp 3,78 trilyun — hampir 30 ribu kali harga yang dibayar Bill Gates.

Riset saya menunjukkan butuh waktu setidaknya 9 jam untuk melahap 759 halaman buku Harry Potter — dengan asumsi mengabaikan aktivitas harian, menonton televisi, mengabaikan telepon, dan lainnya kecuali untuk urusan perut dan toilet. Dengan kemampuan manusia “normal” mungkin butuh waktu 24-48 jam untuk bisa khatam.

Dalam dunia ekonomi, uang bisa dijadikan tolak ukur tentang nilai waktu. Karena sifatnya yang teramat terbatas (hanya sepanjang usia manusia), waktu menjadi salah satu “komoditi” termahal yang tak tergantikan.

Andai saya seorang pelacur, maka membaca Harry Potter membuat saya kehilangan opportunity cost setidaknya sebesar Rp 8,1 juta. Andai saya seorang konsultan keuangan, Harry Potter bikin saya terancam kehilangan Rp 54 juta. Dan andai saya seorang Bill Gates, maka saya harus menangisi “lost” sebesar Rp 72,9 milyar. Angka yang tak bisa dibilang sedikit.

Memang benar, hitung-hitungan di atas bisa jadi meleset karena: (1) terdapat beberapa versi gaji dari subyek tersebut di atas, dan (2) saya menghitung secara mencongak.

Namun, kalkulasi sederhana ini barangkali bisa sedikit membantu kita buat menghargai sesungguhnya nilai waktu dan belajar menyusun prioritas.

Ngomong-ngomong, berapa harga satu menit Anda?



Source : nofieiman.com

cara cepat menyusun Skripsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian mahasiswa, skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk. Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi”.

Saya juga sering mendapat kiriman pertanyaan tentang bagaimana menyusun skripsi dengan baik dan benar. Ada juga beberapa yang menanyakan masalah teknis tertentu dengan skripsinya. Karena keterbatasan waktu, lebih baik saya jawab saja secara berjamaah di sini. Sekalian supaya bisa disimak oleh audiens yang lain.

Karena target pembacanya cukup luas dan tidak spesifik, maka tulisan ini akan lebih memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar. Tulisan ini tidak akan menjelaskan terlalu jauh tentang aspek teknis skripsi/penelitian. Jadi, jangan menanyakan saya soal cara menyiasati internal validity, tips meningkatakan response rate, cara-cara dalam pengujian statistik, bagaimana melakukan interpretasi hasil, dan seterusnya. Itu adalah tugas pembimbing Anda. Bukan tugas saya.

Apa itu Skripsi

Saya yakin (hampir) semua orang sudah tahu apa itu skripsi. Seperti sudah dituliskan di atas, skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).

Ada beberapa syarat yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum “berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.

Skripsi tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).

Skripsi juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi adalah “belajar meneliti”.

Jadi, skripsi memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.

Miskonsepsi tentang Skripsi

Banyak mahasiswa yang merasa bahwa skripsi hanya “ditujukan” untuk mahasiswa-mahasiswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Menurut saya pribadi, penulisan skripsi adalah kombinasi antara kemauan, kerja keras, dan relationships yang baik. Kesuksesan dalam menulis skripsi tidak selalu sejalan dengan tingkat kepintaran atau tinggi/rendahnya IPK mahasiswa yang bersangkutan. Seringkali terjadi mahasiswa dengan kecerdasan rata-rata air lebih cepat menyelesaikan skripsinya daripada mahasiswa yang di atas rata-rata.

Masalah yang juga sering terjadi adalah seringkali mahasiswa datang berbicara ngalor ngidul dan membawa topik skripsi yang terlalu muluk. Padahal, untuk tataran mahasiswa S1, skripsi sejatinya adalah belajar melakukan penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk menemukan teori baru atau memberikan kontribusi ilmiah. Karenanya, untuk mahasiswa S1 sebenarnya replikasi adalah sudah cukup.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa penelitian, secara umum, terbagi dalam dua pendekatan yang berbeda: pendekatan saintifik dan pendekatan naturalis. Pendekatan saintifik (scientific approach) biasanya mempunyai struktur teori yang jelas, ada pengujian kuantitif (statistik), dan juga menolak grounded theory. Sebaliknya, pendekatan naturalis (naturalist approach) umumnya tidak menggunakan struktur karena bertujuan untuk menemukan teori, hipotesis dijelaskan hanya secara implisit, lebih banyak menggunakan metode eksploratori, dan sejalan dengan grounded theory.

Mana yang lebih baik antara kedua pendekatan tersebut? Sama saja. Pendekatan satu dengan pendekatan lain bersifat saling melengkapi satu sama lain (komplementer). Jadi, tidak perlu minder jika Anda mengacu pada pendekatan yang satu, sementara teman Anda menggunakan pendekatan yang lain. Juga, tidak perlu kuatir jika menggunakan pendekatan tertentu akan menghasilkan nilai yang lebih baik/buruk daripada menggunakan pendekatan yang lain.

Hal-hal yang Perlu Dilakukan

Siapkan Diri. Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri. Niatkan kepada Tuhan bahwa Anda ingin menulis skripsi. Persiapkan segalanya dengan baik. Lakukan dengan penuh kesungguhan dan harus ada kesediaan untuk menghadapi tantangan/hambatan seberat apapun.

Minta Doa Restu. Saya percaya bahwa doa restu orang tua adalah tiada duanya. Kalau Anda tinggal bersama orang tua, mintalah pengertian kepada mereka dan anggota keluarga lainnya bahwa selama beberapa waktu ke depan Anda akan konsentrasi untuk menulis skripsi. Kalau Anda tinggal di kos, minta pengertian dengan teman-teman lain. Jangan lupa juga untuk membuat komitmen dengan pacar. Berantem dengan pacar (walau sepele) bisa menjatuhkan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

Buat Time Table. Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

Berdayakan Internet. Internet memang membuat kita lebih produktif. Manfaatkan untuk mencari referensi secara cepat dan tepat untuk mendukung skripsi Anda. Bahan-bahan aktual bisa ditemukan lewat Google Scholar atau melalui provider-provider komersial seperti EBSCO atau ProQuest.

Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing memang “bertugas” membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, “mengejar” untuk bimbingan, dan seterusnya.

Be Flexible. Skripsi mempunyai tingkat “ketidakpastian” tinggi. Bisa saja skripsi anda sudah setengah jalan tetapi dosen pembimbing meminta Anda untuk mengganti topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-tiba membatalkan janji untuk bimbingan pada waktu yang sudah disepakati sebelumnya. Terkadang Anda merasa bahwa kesimpulan/penelitian Anda sudah benar, tetapi dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi, tetaplah fleksibel dan tidak usah merasa sakit hati dengan hal-hal yang demikian itu.

Jujur. Sebaiknya jangan menggunakan jasa “pihak ketiga” yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri. Kalau dalam perjalanannya Anda benar-benar tidak tahu atau menghadapi kesulitan besar, sampaikan saja kepada dosen pembimbing Anda. Kalau disampaikan dengan tulus, pastilah dengan senang hati ia akan membantu Anda.

Siapkan Duit. Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships). Mulai dari akses internet, biaya cetak mencetak, ongkos kirim kuesioner, ongkos untuk membeli suvenir bagi responden penelitian, biaya transportasi menuju tempat responden, dan sebagainya. Jangan sampai penulisan skripsi macet hanya karena kehabisan dana. Ironis kan?

Tahap-tahap Persiapan

Kalau Anda beruntung, bisa saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek penelitian dan Anda akan “ditarik” masuk ke dalamnya. Kalau sudah begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing.

Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya, harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu yang mutlak diperlukan.

Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi, mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal dan melakukan bimbingan informal.

Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi. Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun akan cukup berkualitas.

Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama, topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya sudah “hafal di luar kepala” sehingga akan sangat mudah untuk menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.

Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya. Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun 1970-1980.

Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara “baku”. Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk menyelesaikan skripsi dengan baik.

Kiat Memilih Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing (academic advisor) adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens. Ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas/fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas/fakultas yang memilihkan dosen pembimbing buat Anda. Tentu saja lebih “enak” kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Lalu, bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Tentu saja, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:

  • Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
  • Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:

  • Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih memukau daripada rekan Anda.
  • Anda akan “tertolong” saat ujian skripsi/pendadaran, karena dosen penguji lain (yang kemungkinan masih junior/baru bergelar master) akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
  • Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu/membela Anda.

Jadi, hati-hati juga dalam memilih dosen pembimbing.

Format Skripsi yang Benar

Biasanya, setiap fakultas/universitas sudah menerbitkan acuan/pedoman penulisan hasil penelitian yang baku. Mulai dari penyusunan konten, tebal halaman, jenis kertas dan sampul, hingga ukuran/jenis huruf dan spasi yang digunakan. Akan tetapi, secara umum format hasil penelitian dibagi ke dalam beberapa bagian sebagai berikut.

Pendahuluan. Bagian pertama ini menjelaskan tentang isu penelitian, motivasi yang melandasi penelitian tersebut dilakukan, tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini, dan kontribusi yang akan diberikan dari penelitian ini.

Pengkajian Teori & Pengembangan Hipotesis. Setelah latar belakang penelitian dipaparkan jelas di bab pertama, kemudian dilanjutkan dengan kaji teori dan pengembangan hipotesis. Pastikan bahwa bagian ini align juga dengan bagian sebelumnya. Mengingat banyak juga mahasiswa yang “gagal” menyusun alignment ini. Akibatnya, skripsinya terasa kurang make sense dan nggak nyambung.

Metodologi Penelitian. Berisi penjelasan tentang data yang digunakan, pemodelan empiris yang dipakai, tipe dan rancangan sampel, bagaimana menyeleksi data dan karakter data yang digunakan, model penelitian yang diacu, dan sebagainya.

Hasil Penelitian. Bagian ini memaparkan hasil pengujian hipotesis, biasanya meliputi hasil pengolahan secara statistik, pengujian validitas dan reliabilitas, dan diterima/tidaknya hipotesis yang diajukan.

Penutup. Berisi ringkasan, simpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran. Hasil penelitian harus disarikan dan didiskusikan mengapa hasil yang diperoleh begini dan begitu. Anda juga harus menyimpulkan keberhasilan tujuan riset yang dapat dicapai, manakah hipotesis yang didukung/ditolak, keterbatasan apa saja yang mengganggu, juga saran-saran untuk penelitian mendatang akibat dari keterbatasan yang dijumpai pada penelitian ini.

Jangan lupa untuk melakukan proof-reading dan peer-review. Proof-reading dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan tulis (typo) maupun ketidaksesuaian tata letak penulisan skripsi. Peer-review dilakukan untuk mendapatkan second opinion dari pihak lain yang kompeten. Bisa melalui dosen yang Anda kenal baik (meski bukan dosen pembimbing Anda), kakak kelas/senior Anda, teman-teman Anda yang dirasa kompeten, atau keluarga/orang tua (apabila latar belakang pendidikannya serupa dengan Anda).

Beberapa Kesalahan Pemula

Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik awal sebelum melakukan penelitian. Isu seharusnya singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami. Isu harus menjelaskan tentang permasalahan, peluang, dan fenomena yang diuji. Faktanya, banyak mahasiswa yang menuliskan isu (atau latar belakang) berlembar-lembar, tetapi sama sekali sulit untuk dipahami.

Tujuan Riset & Tujuan Periset. Tidak jarang mahasiswa menulis “sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan” sebagai tujuan risetnya. Hal ini adalah kesalahan fatal. Tujuan riset adalah menguji, mengobservasi, atau meneliti fenomena dan permasalahan yang terjadi, bukan untuk mendapatkan gelar S1.

Bab I: Bagian Terpenting. Banyak mahasiswa yang mengira bahwa bagian terpenting dari sebuah skripsi adalah bagian pengujian hipotesis. Banyak yang menderita sindrom ketakutan jika nantinya hipotesis yang diajukan ternyata salah atau ditolak. Padahal, menurut saya, bagian terpenting skripsi adalah Bab I. Logikanya, kalau isu, motivasi, tujuan, dan kontribusi riset bisa dijelaskan secara runtut, biasanya bab-bab berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya. (baca juga: Joint Hypotheses)

Padding. Ini adalah fenomena yang sangat sering terjadi. Banyak mahasiswa yang menuliskan terlalu banyak sumber acuan dalam daftar pustaka, walaupun sebenarnya mahasiswa yang bersangkutan hanya menggunakan satu-dua sumber saja. Sebaliknya, banyak juga mahasiswa yang menggunakan beragam acuan dalam skripsinya, tetapi ketika ditelusur ternyata tidak ditemukan dalam daftar acuan.

Joint Hypotheses. Menurut pendekatan saintifik, pengujian hipotesis adalah kombinasi antara fenomena yang diuji dan metode yang digunakan. Dalam melakukan penelitian ingatlah selalu bahwa fenomena yang diuji adalah sesuatu yang menarik dan memungkinkan untuk diuji. Begitu pula dengan metode yang digunakan, haruslah metode yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi, yakinlah bahwa skripsi Anda akan outstanding. Sebaliknya, kalau Anda gagal memenuhi salah satu (atau keduanya), bersiaplah untuk dibantai dan dicecar habis-habisan.

Keterbatasan & Kemalasan. Mahasiswa sering tidak bisa membedakan antara keterbatasan riset dan “kemalasan riset”. Keterbatasan adalah sesuatu hal yang terpaksa tidak dapat terpenuhi (atau tidak dapat dilakukan) karena situasi dan kondisi yang ada. Bukan karena kemalasan periset, ketiadaan dana, atau sempitnya waktu.

Kontribusi Riset. Ini penting (terutama) jika penelitian Anda ditujukan untuk menarik sponsor atau dibiayai dengan dana pihak sponsor. Kontribusi riset selayaknya dijelaskan dengan lugas dan gamblang, termasuk pihak mana saja yang akan mendapatkan manfaat dari penelitian ini, apa korelasinya dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan seterusnya. Kegagalan dalam menjelaskan kontribusi riset akan berujung pada kegagalan mendapatkan dana sponsor.

Menghadapi Ujian Skripsi

Benar. Banyak mahasiswa yang benar-benar takut menghadapi ujian skripsi (oral examination). Terlebih lagi, banyak mahasiswa terpilih yang jenius tetapi ternyata gagal dalam menghadapi ujian pendadaran. Di dalam ruang ujian sendiri tidak jarang mahasiswa mengalami ketakutan, grogi, gemetar, berkeringat, yang pada akhirnya menggagalkan ujian yang harus dihadapi.

Setelah menulis skripsi, Anda memang harus mempertahankannya di hadapan dewan penguji. Biasanya dewan penguji terdiri dari satu ketua penguji dan beberapa anggota penguji. Lulus tidaknya Anda dan berapa nilai yang akan Anda peroleh adalah akumulasi dari skor yang diberikan oleh masing-masing penguji. Tiap penguji secara bergantian (terkadang juga keroyokan) akan menanyai Anda tentang skripsi yang sudah Anda buat. Waktu yang diberikan biasanya berkisar antara 30 menit hingga 1 jam.

Ujian skripsi kadang diikuti juga dengan ujian komprehensif yang akan menguji sejauh mana pemahaman Anda akan bidang yang selama ini Anda pelajari. Tentu saja tidak semua mata kuliah diujikan, melainkan hanya mata kuliah inti (core courses) saja dengan beberapa pertanyaan yang spesifik, baik konseptual maupun teknis.

Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi sebaiknya tidak perlu disikapi sebagai sesuatu yang terlalu menakutkan. Ujian skripsi adalah “konfirmasi” atas apa yang sudah Anda lakukan. Kalau Anda melakukan sendiri penelitian Anda, tahu betul apa yang Anda lakukan, dan tidak grogi di ruang ujian, bisa dipastikan Anda akan perform well.

Cara terbaik untuk menghadapi ujian skripsi adalah Anda harus tahu betul apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda teliti. Siapkan untuk melakukan presentasi. Akan tetapi, tidak perlu Anda paparkan semuanya secara lengkap. Buatlah “lubang jebakan” agar penguji nantinya akan menanyakan pada titik tersebut. Tentu saja, Anda harus siapkan jawabannya dengan baik. Dengan begitu Anda akan tampak outstanding di hadapan dewan penguji.

Juga, ada baiknya beberapa malam sebelum ujian, digiatkan untuk berdoa atau menjalankan sholat tahajud di malam hari. Klise memang. Tapi benar-benar sangat membantu.

Jujur saja, saya (dulu) menyelesaikan skripsi dalam tempo 4 minggu tanpa ada kendala dan kesulitan yang berarti. Dosen pembimbing saya adalah seorang professor dengan jam terbang sangat tinggi. Selama berada dalam ruang ujian, kami lebih banyak berbicara santai sembari sesekali tertawa. Dan Alhamdulillah saya mendapat nilai A.

Bukan. Bukan saya bermaksud sombong, tetapi hanya untuk memotivasi Anda. Kalau saya bisa, seharusnya Anda sekalian pun bisa.

Pasca Ujian Skripsi

Banyak yang mengira, setelah ujian skripsi segalanya selesai. Tinggal revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi, urus administrasi, daftar wisuda, lalu traktir makan teman-teman. Memang benar. Setelah Anda dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda sudah berhak menyandang gelar sarjana yang selama ini Anda inginkan.

Faktanya, lulus ujian skripsi saja sebenarnya belum terlalu cukup. Sebenarnya Anda bisa melakukan lebih jauh lagi dengan skripsi Anda. Caranya?

Cara paling gampang adalah memodifikasi dan memperbaiki skripsi Anda untuk kemudian dikirimkan pada media/jurnal publikasi. Cara lain, kalau Anda memang ingin serius terjun di dunia ilmiah, lanjutkan dan kembangkan saja penelitian/skripsi Anda untuk jenjang S2 atau S3. Dengan demikian, kelak akan semakin banyak penelitian dan publikasi yang mudah-mudahan bisa memberi manfaat bagi bangsa ini.

Bukan apa-apa, saya cuma ingin agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan arif dalam menciptakan serta mengelola pengetahuan. Sekarang mungkin kita memang tertinggal dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan melakukan penelitian, membuat publikasi, dan seterusnya, bangsa ini bisa cepat bangkit mengejar ketertinggalan.

Jadi, menyusun skripsi itu sebenarnya mudah kan?



source : nofieiman.com