Rabu, November 25, 2009

Kodok

Pada suatu hari, 3 orang sahabat yaitu Dalissa, Novela dan Nola berencana untuk pergi berlibur. Merekapun memutuskan untuk pergi ke Irian Jaya untuk mendaki gunung Jayawijaya yang terkenal itu. Perjalanan pun dimulai di pagi buta saat mereka sampai di sebuah pondok di kaki gunung. Disana mereka bertemu mbah Rese (sodara kembarnya mbah Roso kuncen gunung Merapi Jogja). Mbah Rese seperti juga sodara kembarnya, bertugas untuk menjaga gunung Jayawijaya dari para pendaki yang hendak naik ke atas gunung itu. Ketiga sahabat tiu pun lalu diberikan nasihat yang harus mereka patuhi selama mendaki,


"dan diantara nasihat-nasihat yang tadi sudah mbah bilang ke kalian, ada satu nasihat yang harus benar-benar pantang untuk kalian lakukan" tegas mbah Rese.


"owyah, apa tuh mbah?" tanya Nola.


"yaitu, kalian jangan sekali-sekali menginjak kodok. karena kalau kalian sampai melakukan pantangan tersebut maka kalian akan terkena kutukan!"


"HAAA!! Apatuh mbah,,??" tanya ketiganya serempak.


"karena,, karena,,"



"iyaahh,, kenapaa,,??"


"karena eh karena,, uhukk,, uhhuk,,"


"ah,, Lebay niyh mbah,,"


"iye sory coy,, karena klo kalian smpe nginjek itu kodok,, maka kalian akan terkena kutukan!! whuaahahaha,,"


"jah,,gw jg dah tau. pan td lu dah bilang,,ihh,," geram Nola yg dh mulai jengkel


"owh iya yah,, maklum dah tuwir,hehe,, kutukannya adalah,, kalau terinjak, maka kalian akan mendapatkan jodoh yg super duper jelek! whuahahaha,,"


"iiihhh!!! takyuut,,," triak ketiganya.


Tp sepertinya, hal tersebut tidak membuat semangat ketiga sahabat itu surut, dan merekapun memutuskan untuk naik mendaki ke gunung seribu satu cerita itu,,


"huff,, cape jg yah Nol,, huff" kata Novel


"iyah niyh Pel, pdhl baru setengahnya niyh" jwb Nola


"dah jgn pada ngmong jah,, ayo kita kemon" tegas Dalissa yg semangatnya semakin tinggi seiring tingginya jarak yg dy daki


"ayoo,,," seru Nola dan Novel gak mau kalah


tp belum sempat beranjak seberapa jauh tiba-tiba tersengar suara aneh,, NGOOKKK!!!


"hah!! suara apa tuh Pel??" tanya Nola penasaran


"gak,, gak tau,, gw jg gak tau ntu suara apan Nol,," jawab Novel yg mulai ketakutan,


"Delissa?? Delissa,, dmn lo??" panggil Nola yg juga mulai dihinggapi ketakutan


"gw,, gw,, di,, disini,, tolong gw Nol,, Nol,," jwb Delissa lirih seperti baru mengalami sesuatu yang menyeramkan.


"lo gpp Del??" tanya Novel dengan napas terengah-engah setelah berlari menghampiri sahabatnya itu


"Del, lo gpp?" tanya Nola melengkapi


"gw,, gw,, uuhh,, gw,,"


"knp Del?, n itu apa di kaki lo? kaya,,, jangan-jangan,,"


"iyah Pel" jelas Dellisa "gw,, gw,, nginjek kodok barusan,,"


"HAAHH??? koq bisa?? lo tau kan klo itu pantangan bwt kita??" tegas Nola


"iyah Del, cerita dunk sm kita,," tanya Novel jg ingin tahu


"gw,, gw,, gak sengaja,, gw td lagi jalan seperti biasa, tp,, tp, entah karena gw terlalu bersemangat, jd gw gak liat ada kodok di depan. so, keinjek dhe,, mana kayaknya tuh kodok mau arisan lg,, jd merasa bersalah gw,," jelas Delissa yg mulai mencucurkan air mata


"hah, tau darimana lo, tuh kodok mau arisan?" tanya Nola penasaran


"tuh,, buktinya dy bawa daftar peserta arisannya,, and,, koq anehnya ada nama lo jg yah Pel?" jls Dellisa


"yee,, ntu emang daftar arisan pny gw,, td kejatuh pas lg lari" Bela Novel


"lu siyh, naek gunung pke bawa bgtuan sgala!"


"yee,, drpd lo Nol, naek gunung bawa2 baju renang, manga diatas ada kolem pah?" Bela Novel geram


"suka2 gw dunk,, Delissa jah bawa Playstation!" kata Nola gak mau kalah,,


"udah,, udah!! gw yg kena musibah, koq lo yg d pada berantem siyh,, hikz,, kayanya masa depan gw dah ancur niyh,," Delissa tambah deres air matanya


"muph dhe,, tenang jah koq Del, biarpun nnti suami lo jelek kaya tukul, gw tetep akan jd sahabat lw koq" kata Nola berusaha nenangin Delissa


"iyah Del, gw jg koq,," timpal Novel


akhirnya, setelah mereka berdua menjelaskan, keadaa, Delissa pun mereda dan dia setuju untuk meneruskan perjalannan.
Semakin tinggi pendakian mereka, begitu juga pun dengan rintangan yang harus mereka lalui. Diantaranya, mereka harus melewati hutan yang penuh rambu2 jalan yang membingungkan, bertemu pak polisi lalulintas yg sedang mengatur laju kendaraan dan beberapa pengamen jalanan yg agak menganggu (ya iyalah,, secara diatas gunung ada pengamen jalanan. Pasti galak-galak minta duitnya!)
setelah beberapa menit naek ojek (ojek yg aneh!) merekapun akhirnya sampai di puncak Jayawijaya yg diselimuti saju abadi itu,,


"yeee,,, akhirnya sampe juga kita diatas!" teriak Nola semangat


"iyah niyh Nol,, gak sia2 usaha kita yah,, Del,, semangat dunk,, dah lupain jah masalah kodok yg tadi" kata Novel berusaha nyemangatin Delissa


"iyah,, gw berusaha bwt ngelupain koq,, lagian gw jg dah ikhlas bakalan nerima calon suami gw yg jelek apa adanya,,"


"nah gitu dunk,, ayo kita renang!" kata Nola penuh semangat sambil ngeluarin baju renangnya




***




setelah beberapa waktu mereka disana, 3 sahabat itu pun beranjak pulang. kalo ini beban mereka sudah banyak berkurang karena tambahan semangat setelah berhasil menaklukan puncak es abadi itu. tak lupa mereka pun berfoto-foto untuk mereka bawa pulang dan dipamerkan kpd teman-teman mereka yg lain.


"Del, sini dunk gabung ma kita, jangan maen PS mulu! tar klo gak kefoto aja marah de,," teriak Nola


"iyah,, buruan Del" sambung Novel


"uhh,, bentar lg tamat niyh tanggung,," jwb Delissa


"yawdah,, gak ikut kefoto yah!" ancem Nola


"eehh,, iyah..iyah,, dh slesai niyh,tungguin gw!!" pinta Della sembari berlari meninggalkan Playstation yg masih menyala


"nah gitu dunk,, skali2 jd org yg berguna,, niyh fotoin gw sm Novel berdua!" kata Nola


"sial!" geram Dellisa


setelah packing, mereka pun turun gunung. kali ini jalan turun mereka serasa lebih lancar karena beberapa bagian hutan tidak securam ketika mereka naik. tapi, mungkin karena perasaan santei itulah mereka lupa akan pantangan yang harus mereka hindari selama masih berada di gunung itu.


"turun,,turun,, ke kaki gunung,, gampang,, gampang sekali,," nyanyi mereka bertiga dah kaya paduan suara gereja


selama mereka turun, mereka terus saja bernyanyi dengan gembiranya.


"Nol,," panggil Novel


"You can't play our broken strings,,You can't feel,, iihh,, apaan siyh Pel,, ganggu gw lg nyanyi jah!" geram Nola


"justru itu bu,, gw takut suara lo bisa bikin smua pnunggu gunung niyh pada bangun,, secara fals bgt!"


"ihh,, kurang ajuar,,, resek lo,, hehe" ledek Nola sembari mendorong Novel kedepan. tp sepertinya dorongannya terlalu kuat sehingga menyebabkan tubuh Novel terjerembab kedepan dan akhirnya,, NGOOOKK!!


"O,, EM,, JI,,!!" teriak Nola n Delissa bersamaan


"Pel,, bertahanlah,, jangan nyerah Pel,, Pel,, Tidaaakkk!!!"


"eh, apaan siyh lo Nol!! Lebay dhe,, org Novel gak apa2 jg!" tegas Delissa sembari menjitak kepala Nola


"owh,, muph dhe. gw agak kebawa suasana,,hehe" jelas Nola


"hikz,, Nol,, gw nginjek kodok,, brarti gw bakalan dpr jodoh orang jelek dunk,," kata Vovel


"sabar yah Pel,, gw gak sengaja dorong lo td,, gara2 gw lo jd apes dhe,, muphin gw Pel" jelas Nola


"huff,, tp gpp koq,, mang udah nasib gw kali,," kata Novel


setalah ketiga sahabat itu saling menyemangati, akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan turun yg masih setengah jalan. dan mereka pun akhirnya menumpang busway koridor atas-bawah yang membawa mereka akhirnya sampai ke kaki gunung tempat dimana pertama kali melakukan perjalanan. tanpa banyak bicara mereka pun pulang kerumah masing2 setelah beberapa saat mampir ke pondok Mbah Rese.


"whuaa,,,hahaha,,haha,,haa
ha,,haha,, uhhuukk..uhhukkk,,whhuueekkzzz!!"


dan merekapun pulang diiringi suara Mbah Rese yg terus terbatuk2 smpe muntah2 n gak tau lg keadaan selanjutnya (smoga gak knapa2)




***




tahun demi tahun berlalu setelah perjalanan mereka itu. terbukti kalau kutukan yang mereka dapatkan nyata adanya. Delissa yang menikah pertama, mendapatkan suami yang jelek ancur,, lebih jelek dari budi anduk. begitu juga dengan Novel, dia pun mendapatkan suami yang tak kalah jeleknya, perpaduan antara tukul dengan sodara2 kembarnya tukul dicampur budi anduk (kebayang kan gmn ancurnya). tp mereka berdua tetap tabah dan menerima keadaan mereka dengan penuh cinta, bahkan mereka pun mengajak suami mereka masing2 pada acara pernikahan Nola.


acaranya begitu meriah,, dan ternyata,, Nola mendapatkan suami yang super duper ganteng,, keren,, cool,, perfecft dhe,,


setalah acara berlangsung,, Nola pun mengenal kan suami barunya kepada teman2nya,,


"kenalin niyh,, namanya Sandie" kata Nola,,


"iihh,, ganteng banget!!" teriak mereka berdua,,


"iyah,, gmn ceritanya kalian bisa ketemu?" tanya Novel penasaran sembari matanya gak bisa melepas pandangan dari si Sandie yg menawan (cie)


tp sebelum Nola sempet menjawab, suami barunya langsung menyerobot pembicaraan,


"jadi gini ceritanya,, dulu suatu hari gw pernah diajakin liburan gitu sm tmn2 gw,, ke daerah Irian Jaya gitu dhe. tepatnya ke gunug Jayawijaya"


"wah,, sama dunk,, kita jg pernah ksana" potong Delissa seneng


"iyah,, tp gak tau kenapa, pas gw mau turun gunung gitu, gw mengalami sesuatu kejadian,, kejadian yg fatal bgt! yg ngerubah masa depan gw,," lanjut Suaminya Nola


"hah?? jangan2,, km,," tanya Novel histeris sembari memegangi rantai leher suaminya


"iyah,, gw,, gw,, nginjek kodok,, n skrg, kutukan itu terjadi sm gw,,smpe2,, smpe2,, gw dapet jodoh,,, NOLA!!!"


"whuaahhaa,,hahaha,,haha,,"


dan mereka pun semua tertawa dengan gembira dan hidup bahagia, seeelamanyaaa,,,






fin








-sandie-

1 komentar:

Ran mengatakan...

ahahahahaha the story is soo entertaining hahahahahaha....